e diel, 3 shkurt 2008

Ketika Cinta Bertasbih


Berbeda dengan Ayat-ayat cinta (Novel Kang Abik sebelumnya, yang amat sangat Fenomenal). Diceritakan seorang Azzam yang merupakan salah satu mahasiswa di Universitas Al-Azhar,Cairo,Mesir. Yang mana merupakan Universitas tertua di Dunia. Dia adalah seorang pekerja keras karena harus menghidupi keluarganya, yang telah ditinggal wafat sang Ayah, saat dia sedang menempuh tahun pertamanya di Cairo.Dia sendiri selama 9 tahun membiayai keluarganya yang tinggal di Indonesia dengan berjualan bakso dan tempe. Benar2 cerminan seorang anak yang berbakti.dan selama 9 tahun itu dia sebetulnya hanya harus menyelesaikan 1 mata kuliah agar lulus dai Cairo. Tapi dia berpikir untuk terus berjualan dan menunda kelulusannya, karena apabila seorang mahasiswa telah lulus maka perpanjangan Visa-nya harus membayar sejumlah nominal tertentu, yang pasti tidak sedikit. Maka dari itulah Azzam menunda kelulusannya agar ia memperoleh ijin tinggal di Cairo secara gratis.Novel ini terbagi menjadi 2 jilid. Tetapi dengan dibuat menjadi 2 jilid, tidak mengurangi kualitas cerita. Pembaca malah dhantui rasa penasaran apabila belum membaca jilid yang ke-2. Novel ini termasuk novel pembangun jiwa, karena kebanyakan orang... setelah memebaca novel ini pastilah jiwanya bergetar dan menginginkan untuk selalu dekat dengan sang Pencipta. Saya sendiri termasuk beruntung menjadi salah satu pembaca novel ini, karena secara tidak langsung, Kang Abik telah memberi suatu ajakan untuk selalu mengharap ridho dan hanya selalu meminta bantuan kepada ALLAH SWT. untuk ini saya berterima kasih kepada ALLAH yang telah memberi kang Abik ide yang begitu cemerlang.

Nuk ka komente: